Wednesday, January 20, 2010

TELAH LAMA KUPUTUSKAN MENGHAPUS NAMAMU DARI NAMAKU...

Dulu, aku sempat bangga menyampirkan namamu di belakang namaku
Seperti mendengar rima paling indah ketika itu
dulu...
ketika semua masih berbunga, setidaknya taman hatiku
sebelum kau undang taufan datang menyapunya poranda
mematahkan tangkai, dahan dan ranting yang belum lagi rapuh
mencabut paksa putik, kelopak, dan mahkota bunga-bunga
kamar-kamar hatiku juga terhantam, rusak
kursi-kursi terpental jauh, melayang, terbang
tanpa arah...
berpusing dalam beliung jumawa
aku, beku...
kupagari tamanku dengan bilah doa apa saja
kubangun tempat berlindung
untukku, juga dua jiwa tak berdosa
ketika akhirnya taufan itu pergi
ia tinggalkan luka menganga, berdarah
ia toreh perih, kulawan dengan mematikan rasa
perlindunganku bisu, ia selalu menyuguhkan sunyi
di sana kuakrabi sepi, kuselami jeri dan rasa tak berarti
aku sendiri kini...
ya, kuyakini, aku sendiri
oh, kau masih ada? ah, ya... aku lupa
kau masih ada...
dengan kedunguan abadi dan juga rengekan meminta hati
tak ada lagi, apa yang mau kuberi?
sayangnya sekarang aku juga hanya punya tiga ruang
hatiku tak lagi cukup buatmu
ya, dulu ada banyak ruang buatmu
tapi semua rubuh bersama tamanku yang hancur
tak ada lagi ruang itu
aku tak mau membangunnya lagi
dan sudah sejak lama
sejak taufan itu kau undang datang hancurkan tamanku
merubuhkan kamarmu
kuputuskan menghapus namamu dari namaku

2 Comments:

At 10:22 AM , Anonymous Steven Kurniawan said...

nala, yg sabar yahh :)

 
At 1:19 PM , Blogger MamiNarcis said...

Hai Sateve...senangnya kamu mampir ke 'rumah'ku... makasih ya... :)

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home