PERJALANAN SUNYI
Jalan ini begitu sepi
Wajahwajah berganti, datang lalu pergi
Waktuwaktu terkadang begitu riuh
Bising sesaat untuk segera sunyi kembali
Di tengah keramaian yang hening kulihat kau di sudut ruang
Berdiri menyepi di tengah waktu yang berjalan bergegas
Kita bertatapan sekejap dan samasama membuang pandang
Sapa itu menghukumku dan senyuman adalah kesalahan
Untuk apa kau berjalan ke arahku dan menunggu kata terlontar?
Kau tak akan mendengar apapun meluncur dari bibirku, sebab dia sedang beku
Jangan coba menabuh gendang telingaku, duniamu akan gaduh
Atau kau ingin sesapi kegaduhan itu agar harihari tak lagi sunyi?
Dunia kita mungkin sama sepinya dan tetabuhan cuma tipuan pikiran
Aku tak suka kebisingan, kau benci keramaian
Kita sama suka menyendiri dalam sunyi
Meresapi hening sambil mendengar yang takterdengar
Mungkin itu suara hati atau suara Tuhan yang menggema di rongganya
Mungkin juga itu suara alam yang memanggil dan menuntun kita
Pada sebuah perjumpaan di keheningan lalu kita jalan bersama menyongsong kesunyian
1 Comments:
tuhan selalu ada dalam sunyi. juga hening. musa menemukannya di puncak tursina, ibrahim di tengah malam, sidharta dalam tapa di bodhysatwa, dan muhammad di bening gua hira.... (pernah baca ini, entah di mana)
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home