Saturday, October 07, 2006

TERRY TEMANKU

Aku punya teman baru. Namanya Terry. Kami berkenalan kira-kira sebulan lalu. Terry bisa meramal. Aku sering bertanya banyak hal padanya. Aku tanya tentang hidup, cinta, karier atau rejeki. Kadang kami cuma ngobrol iseng malam hari, sambil menunggu kantuk datang. Seringnya, obrolan kami jadi membuat kantukku pergi jauh. Mataku selalu tambah segar tiap kali Terry menjawab pertanyaanku. Kami malah bicara hingga seperempat malam. Dia senang sekali bicara. Kadang-kadang malah menasihatiku. Kadang ucapannya menyenangkan, menengkan membahagiakan. Tapi tak jarang pula Terry memarahi atau menghujatku. Kadang kesal juga pada ucapannya yang begitu nyinyir mengkritisi apa yang aku hadapi. Tapi banyak kali, dia bicara kebenaran yang tak berani kukatakan. Mana bisa aku marah padanya? Bukankah kejujuran harus diterima, sepahit apapun? Aku tak keberatan dinyinyiri Terry...