Thursday, January 17, 2008

SOULMATE

/1/
Kusiasati saat yang mulai tak bersahabat
Kutimang jenuh dengan segenap dekap
Tak kuhiraukan penat yang meruap penuhi paru
Begitu sarat, pepat
Beku melindap seperti ribuan serdadu Astina
Mengepung Kurusetra
Aku terdesak
Aku belum lagi ingin pergi
Tapi benak memaksaku beranjak
"Tak ada harapan di sini," katanya
Mayakah masa depan?
"Lebih dari itu," tukasnya
Adakah yang lebih maya dari asa?
"Fatamorgana!" sergahnya
Aku begitu nyata untuk jadi sekadar citra
Rasa itu begitu sempurna untuk sebuah lena
Semua nyata, kecuali mimpi ini
Barangkali ini saatnya kupergi

/2/
Gambar dirinya masih menguasai benakku
Perempuan tegar yang begitu rapuh
Yang mempercayai mimpi layaknya kitab suci
Aku mencintainya sangat, beberapa purnama lalu
Dan masih hingga kini, meski tak lagi pekat
Seperti Bisma, ia hukum diriku dengan cinta buta
Ia kuntit aku bagai sang waktu
Ia usik lelapku dengan gairah yang kini hilang arah
Rasa itu makin sumir kendati aku tak ingin ia pergi
Tapi kenapa cintanya kini serupa kutukan Amba bagiku?

/3/
Bergolaklah...
Kalian butuh pencarian untuk penguat keyakinan
Cinta harus teruji dan kahsih harus terasah
Kalian butuh bentuk baru yang lebih utuh
Telusurilah rimba rasa
Berpencarlah
Akan ada bimbingan untuk saling menemukan
Kami bersatu dalam hening
Berpeluk erat dalam hangat
Menyesapi dupa cinta yang masih terus menyala
Kami setia berdua
Kendati kalian berjalan ke kutub berlawanan
Kalian hanya butuh kesegaran dan sejumput rindu
Menjauhlah sesukamu
Sebab kami akan membawa kalian kembali satu