Thursday, August 20, 2009

SANG RATU YANG MENGULANG DEJA VU DI KEPALAKU

Ya, manis...
Kudengar suara lembut-merdumu mendayu
Kueja wajah dan bibir madumu berkata-kata
Kurekam semua, semua
Tak satu kalimat pun luput

Ah, deja vu itu datang lagi
Kau pernah bicara ini dulu
Saat angin baik melintasi kepalamu
Tak pernah, aku tak pernah melupakannya

Aku bukan tak pernah mencoba melakukannya
Acap, kerap, dan selalu kupaksa diriku menjadi
Memanjat lebih tinggi seperti yang kau ingini
Tapi, selalu kau libas aku dengan lidahmu di tangga pertama

Baik, manis...
Mari kita bermain, dengan aturan yang kau buat
Tapi kau harus adil menilaiku dan tak malas mengakui nanti
Kalau kijang ini lebih bernilai dari bunglon penjilat yang kau rawat